Minggu, 25 Oktober 2020

"FRAMING TENTANG COVID 19"

Framing tentang Covid 19 khususnya update pertambahan yang terinfeksi, sembuh, dan meninggal setiap hari tersaji. Ketiga kata tersebut hari-hari ini hadir hampir disemua media. Dua kata "terinfeksi" dan "meninggal" di framing sangat jelas dan tegas disebabkan karena Virus Covid-19 dan penyakit bawaan.

Nah, untuk satu kata yaitu "sembuh" setiap hari semakin banyak berdasarkan statistik yang diumumkan. Disampaikan juga dengan narasi yang jelas. Namun, bedanya publik tidak mendapatkan informasi bagaimana seseorang yang dinyatakan terinfeksi karena Virus Covid- 19 bisa sembuh. Baik cara maupun metode pengobatannya. Jika diobati, apa obatnya, belinya dimana, dan bagaimana cara mendapatkannya. Ini penting, sebab banyak publik yang ingin tau dan tentunya ingin sembuh. Harapannya mengenai berita kesembuahan ini disampaikan dengan narasi yang jelas juga, bagaimana orang bisa sembuh dari pandemi ini.

Kenapa untuk dua kata awal di atas yaitu "terinfeksi" dan "meninggal" begitu gamblang, tegas, terang, jelas, dan yakin di share ke publik penyebab utamanya virus covid 19, karena memang kita lagi diperhadapkan pada pandemi ini dan disitu pula bahwa seolah negara hadir di tengah-tengah publik.

Untuk kata "sembuh" begitu samar bahkan hampir tak ada narasi yang keluar dari negara, apa yang dilakukan sehingga kesembuhan tersebut nyata dan bahkan statistiknya meningkat setiap saat (jika ada obatnya, apa obatnya sampaikanlah secara terbuka sehingga yang sembuh semakin banyak).

Dalam hal tersebut negara seolah gagap dan menjadi samar pula. Narasi yang terdengar lantang adalah cara mencegah agar seseorang ataupun publik terhindar dari pandemi Virus Covid-19 ini. Sementara kesembuhan terus diumumkan tanpa disampaikan apa yang menyebabkan orang menjadi sembuh (selain tindakan medis) disitulah sebenarnya keberadaan negara dibutuhkan untuk memperteguh keyakinan bahwa sesungguhnya ada harapan.

Tentu kita paham bahwa bangunan narasi yang disampaikan pada publik adalah "sampai saat ini obat maupun vaksin covid 19 belum ada". Namun faktanya setiap hari diumumkan juga bahwa statistik orang yang sembuh dari pandemi ini meningkat cukup drastis. Lalu apa dan bagaimana sehingga seseorang itu mejadi sembuh. Kiat inilah yang ditunggu dari negara untuk disampaikan pada publik sehingga harapan itu semakin besar dan timbul rasa optimis.

Satu hal yang sama disampaikan secara bersamaan namun didalamnya ada dua hal yang berbeda (kontras) jika bicara penyebabnya.

Terakhir dan mungkin ini menjadi harapan untuk semua, jika ada kata dan pengumuman mengenai perkembangan covid 19 yang "terinfeksi" dan "meninggal" karena penyebab utamanya virus covid 19 dan penyakit bawaan yang diderita. Maka harapan yang sama bagi yang "sembuh" penyebabnya karena ada obatnya dan apa obatnya, tidak cukup hanya disampaikan bahwa statistik yang sembuh meningkat tanpa dijelaskan apa dan bagaimana orang menjadi sembuh, publik menanti.

Singkat kata, setiap hari diumumkan peningkatan orang yang sembuh namun tidak ditau apa yang menyebabkan orang itu sembuh...ajaib.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar